Follow Us @soratemplates

10 Feb 2018

Kekuatan dalam Ketakutan Memasuki Usia Dewasa. Haruskah Gelisah?

Sudah menjadi rahasia umum tentang quarter life crisis alias QLC sebagai masalah yang mulai menggerogoti di awal usia yang mulai menginjak dewasa yaitu 20 tahunan. Siapa sih yang mengira bahwa kamu sendirian yang menghadapi masalah terberat dalam hidupnya? Hey! Hampir sebagian besar pemuda dan pemudi yang mulai lepas dari masa ABG dan menginjak dunia baru itu akan mulai menghadapi masalah yang identically atau hampir sama.

Gambar. QLC

Coba deh perhatikan sekeliling. Atau mencoba larut menjadi pendengar kawan kita bahwa yang dicurhatin masalah itu melulu ga sih. Udah ada bayangan kan masalah-nya kira-kira apa kalo kamu udah mulai masuk tahap QLC ini? Ketegangan emosional. To be honest, penulis sendiri sepertinya sedang memasuki tahap QLC in mine hehe.

1.      Bakalan riweuh banget sama masalah masa depan

Pikiran kita udah bukan bicara sebatas besok mau ngapain lagi. Tapi pikiran tentang masa depan yang terbentang luas dengan various choices and risk mulai deh menggerogoti pikiran kita. Nanti lulus mau lanjutin kemana? Kerja apa? Daftar kerja kemana? Dan pilihan-pilihan hidup lain yang itu impact so much sama sesuatu yang berdampak permanen untuk kehidupan. Is that so?  Yas.

Task of Early Adulthood udah bukan sesuatu yang unreacheable but itu bener-bener ada didepan mata. Pasti pernah kan berfikir, ah masih muda, nikmati aja masa-masa muda. Masih bahagia. Masa dewasa dan tua itu masih lama bangeeet. Halo? Itu beneran ada.

QLC itu beneran datang dari kebingungan kamu ketika dihadapi masalah yang kamu gatau mau ambil keputusan yang mana.. dan keputusan itu bener-bener boleh jadi sangat berimbas sangat besar buat kehidupan kamu selanjutnya. Mulai gelisah tentang pekerjaan yang harus dipilih. Harus rantau atau menetap di tanah lahir dan dibesarkan? Hal-hal yang harus dicapai duluan itu apa? Bingung? Then crisis!

2.      Mbanding-bandingin hidup kita sama kehidupan orang lain

Dia kok bisa melewati jalan pekerjaan itu dengan begitu mudah? Tapi kok aku gabisa. Atau gini..
Eh perasaan dia dikelas tidur aja tapi kok nilai A semua. Aku selalu memerhatikan dosen dikelas but the result hasn’t satisfied me yet L

Contoh lain.. Cantik banget dia. Kok muka aku butek butek gini banget. Oplas kali dia yak? Langsung suudzon gitu. Terus kita langsung breakdown in sudden just because something that actually no need to care that much. Astghfirulloh..

Dan pikiran pikiran lain yang intinya adalah membanding-bandingkan hidup sendiri dengan orang lain. Orang lain bahagia tapi kita dengan hidup sekarang sama sekali susah buat bersyukur. Ada aja pikiran-pikiran mbandingin sama hidup orang lain. Padahal Allah itu udah ngasih what best buat hamba-Nya, tapi sikap kita?.

3.      Mikir nya jodoh melulu

Nah ini dia masalah yang lagi hitz-hitz nya. Gatau deh perasaan dulu pas masih kecil dan belum kecanduan sama social media yang disitu banyak berita nikah dan jodoh, pikiran bisa kok biasa aja. Tapi sekarang. Ada yang nikah muda sedikit langsung heboh. Orang-orang bilang ‘kidz jaman now’ gitu sikapnya. Tapi mungkin kita bisa menggolongkannya menjadi ‘Last teenage era jaman now’. Haha.

Well jodoh itu adalah sesuatu yang emang sih merupakan pilihan yang bener-bener crucial  karena boleh jadi umur yang kita habiskan bersama pasangan bahkan lebih lama waktunya dibandingkan hidup bareng orang tua. Dan gabisa dipungkiri juga, gaboleh ada kata bosen gara-gara liat itu doi tiap hari dari melek sampe merem lagi yakan. Susah kan kalo sampe marahan terus saling egois-egoisan satu sama lain. Makanya ada yang pernah bilang tuh, kalo masuk dunia  pernikahan itu kayak ‘lepas dari kandang harimau, masuk ke kandang singa!’. Perumpamaan aja sih. Bahwa tidak selamanya kehidupan pernikahan itu bisa berjalan dengan mulus. Misal nih lagi cekcok sama pasangan. Gimana coba mau menghindar? Lah wong ketemu terus tiap hari kok!

Tapi di pikiran kita yang baru 20 tahunan ini kadang masa bodo sama masalah yang terjadi nanti abis nikah. Maunya ya gini aja terus, YaAllah kapan jodohku datang, malam minggu terasa sepi. Galau aja mulu tiap malem hehe. Atau ungkapan Jones (Jomblo Ngenes) sebagai ekspresi biar dunia tahu bahwa kita bener-bener pantas untuk dikasihani dalam masalah jodoh ini. Umm, you choose.

Penting.. Inget aja deh seperti kata nya Bang Muzammil, nikah itu segera ya, bukan tergesa!

Dari ketiga QLC itu semua (tentunya masih banyak yang lainnya tapi yang mendasar adalah ketiga itu) sudah mengalami kategori berapakah kita? Atau bahkan sedang mengalami ketiga QLC itu? Tenang kok tenang. Kamu bisa mengatasi nya dengan (cara yang gampang banget) yaitu…

Always do what you’re afraid to do –Ralph Waldo Emerson

Ketakutan yang kadang menghantui atau sesuatu yang bener-bener mau kita hindari adalah salah satu cara ampuh untuk mengenyahkan pikiran-pikiran QLC yang tentunya making us strees. Coba deh pikirin sesuatu yang kamu takut banget dan jadikan tantangan untuk kamu lakuin hal itu! Apa coba?

Misal nih kamu berposisi sebagai mahasiswa. Malas belajar dan takut buka buku yang tebelnya ga kira-kira udah kaya tumpukan *tett (susah untuk memperumakannya haha* gitu dan kamu mau gamau harus nglakuinnya, yaudah. LAKUKAN!

Gampang banget kali yak ngomong. Hehe. Tapi ya gimana. Itulah yang bener harus dilakukan. Atau contoh lain deh. Misal kamu berposisi sebagai love-seeker and you’ve found the special one. Tapi nih tapi. Dia bersikap really don’t care tapi kamu udah cinta banget.. yaudah mau gimana lagi. TINGGALKAN! Anyway, kapan-kapan deh aku mau nulis juga tentang cinta dan takut kehilangan sepertinya menarik untuk ditelusur lebih lanjut hmm.

Akan datang suatu kondisi dimana kamu bakalan harus nglepas dia dan ketakutan terbesarmu adalah kehilangan dia. Kamu bingung. Then crisis! Krisis itu datang ketika kebingungan ini menjadi salah satu keputusan yang malah kita sering ambil dan akhirnya dibiarkan menggantung terus imbas nya adalah pikiran kita yang bakalan berkelana dalam suatu QLC ini with no ending!


Everything shall pass! Orang orang juga bakal berlalu. Masalah-masalah itu akan juga menghilang. And so pasti, umur kita bakalan terus melaju selama masih diberi kesempatan oleh Almighty God. Berserah diri menjadi kunci ketenangan untuk menikam QLC ini. Selain mencari teman sebanyak-banyaknya (kesibukan juga tentunya), berserah diri kepada Penguasa akan menekan QLC ini untuk tidak terus berlari liar di kepala dan hati kita as new pendatang of adulthood. Semangat yaaa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar